Pernahkah terlintas dibenakmu tentang sebuah kedamaian dan rasa
aman?. Dan pernahkah kamu menciptakan sebuah kedamaian di lingkungan sekitarmu
sendiri?. Kedamaian memanglah harga mati yang selalu diupayakan oleh setiap
manusia dibumi ini, termasuk juga bangsa indonesia. Tentu saja tanpa adanya
kedamaian, entah berapa juta jiwa yang akan saling mengganggu, merusak, dan
saling membenci satu sama lain. Namun
terkadang perdamaian yang telah dengan susah
payah dicapai dan diupayakan justru dirusak oleh segelintir orang yang tidak
memiliki rasa tanggung jawab serta demi kepentingan mereka pribadi. Lalu contoh
kedamaian yang seperti apakah yang ada di negeri Indonesia kita ini?. Salah
satu kedamaian yang sampai saat ini mampu dipertahankan oleh bangsa indonesia kita
adalah kedamaian dalam beragama. Sungguh contoh sebuah toleransi dalam
kehidupan yang patut untuk menjadi figur. Cukup membanggakan bukan?. Inilah
yang harus disadari oleh semua warga negara indonesia, bahwa indonesia merupakan
negara yang plural dan kaya akan budayanya,
serta nilai-nilai budaya yang terkandung didalam keberagaman tersebut.

Dengan Keberagaman yang ada di indonesia ini, secara tidak langsung
indonesia telah membuktikan betapa kayanya kita ini terutama dalam hal
berbudaya. Menurut Koentjaraningrat, di Indonesia terdapat 656 suku bangsa di
berbagai daerah. Selain itu, Indonesia juga memiliki keanekaragaman suku bangsa
yang memiliki bahasa, adat istiadat, sistem kepercayaan, organisasi sosial, dan
perilaku budaya yang berbeda-beda. Keanekaragaman tersebut merupakan kekayaan
bangsa indonesia yang harus dijaga dan dilestarikan. Indonesia adalah sebuah
masyarakat majemuk dalam sebuah masyarakat negara yang terdiri atas masyarakat-masyarakat
suku bangsa yang dipersatukan dan diatur oleh sistem nasional. Sebagai mana
menurut J.S. Furnivall, bahwa
masyarakat majemuk merupakan masyarakat yang terdiri atas dua atau lebih
komunitas maupun kelompok-kelompok yang secara budaya dan ekonomi terpisah
serta memiliki struktur kelembagaan yang berbeda satu dengan lainnya. Senada juga
dengan yang apa yang dikemukanan oleh Clifford Geertz, ia berpendapat bahwa masyarakat majemuk adalah
masyarakat yang terbagi atas subsistem-subsistem yang lebih kurangnya berdiri
sendiri dan dipersatukan oleh ikatan-ikatan primordial.
Yang mana dari keberagaman itu indonesia mampu menciptakan
keselarasan yang dapat berjalan berdampingan, serta mampu menciptakan negeri yang
damai dalam berbudaya. Dan justru inilah yang akan menjadi tantangan besar
untuk generasi penerus bangsa indonesia, yang mana kita ketahui bahwa
mempertahankan tentu jauh lebih sulit
dibandingkan dengan menciptakan. Inilah yang masih menjadi upaya bersama untuk
mempertahankan keselarasan, keharmonisan, serta kerukunan yang terjalin dalam
keragaman beragama dan berbudaya di indonesia. Pierre van de Berghe,
mengemukakan beberapa karakteristik masyarakat majemuk sebagai berikut.
1. Terjadinya segmentasi ke dalam kelompok-kelompok yang mempunyai kebudayaan,
tepatnya subkebudayaan yang berbeda satu dengan lainnya.
2. Memiliki struktur sosial yang terbagi ke dalam lembaga-lembaga yang
bersifat non-komplementer.
3. Kurang mengembangkan konsensus di antara para anggota masyarakat mengenai
nilai-nilai sosial yang bersifat dasar.
4. Secara relatif, sering terjadi konflik antarkelompok.
5. Secara relatif, integrasi sosial tumbuh di atas paksaan (coercion)
dan ketergantungan ekonomi.
6. Adanya dominasi politik oleh suatu kelompok terhadap kelompok-kelompok
lain.
Begitulah bagaimana indahnya bangsa indonesia ini, yang banyak
memiliki keindahan baik dari segi geografis maupun sosialnya. Dan sebagaimana
yang diketahui bahwa dengan adanya kemajemukan di indonesia dalam hal sosial,
tentu tidak akan terlepas dari yang namanya konflik maupun selisih paham.
Bahkan di indonesia ini agama yang menjadi panutan bukanlah hanya satu,
melainkan ada beberapa agama yang dianut oleh masyarakat di indonesia ini. Lalu
apa yang menjadi poin penting dalam perbedaan keyakinan yang ada di indonesia
ini?. Bahwa didalam perbedaan tentunya dibutuhkan harmonisasi dan kerukunan
dalam berinteraksi antar manusia. Karena dengan adanya kerukunan beragama yang
bisa berjalan dengan harmonis ditengah masyarakat, tentu dapat menjadi lahan
potensi tersendiri dalam upaya pembangunan nasional bangsa indonesia.
Howard Wriggins, seorang ahli sosiologi, menyatakan bahwa
pengertian nasional sudah mengandung adanya integrasi bangsa. Artinya,
pernyataan unsur-unsur yang berbeda-beda dari suatu masyarakat menjadi kesatuan
yang lebih utuh, atau dengan kata lain, nasional berarti berpadunya unsur-unsur
masyarakat yang kecil dan banyak jumlahnya itu menjadi satu kesatuan bangsa. Dengan
kemajemukan yang dimiliki oleh bangsa indonesia, tentu dibutuhkan wadah untuk
menampung semua kemajemukan tersebut. Dan wadah yang dibutuhkan itu ialah
intregasi nasional. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia secara antropologis,
integrasi berarti proses penyesuaian di antara unsur-unsur kebudayaan yang
berbeda, sehingga mencapai suatu keserasian fungsi dalam kehidupan masyarakat.
Beberapa contoh yang dapat terwujud dari adanya integrasi nasional ialah:
1.
Sikap
saling menghargai, dan merasa saling memiliki kebudayaan daerah lain.
2.
Sikap
toleransi yang ditunjukkan dalam sosial-beragama.
3.
Sikap
saling menghormati dengan menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan, serta tidak mempertahankan ego masing-masing.
Namun, selayaknya dalam sebuah roda pemerintahan,
tentu dalam suatu pencapaian akan menemui kendala dalam perjalanannya. Dan
begitu pula yang terjadi dengan integrasi nasional di negeri ini. Seperti yang
diasumsikan oleh Harsya W. Bachtiar bahwa masalah integrasi nasional akan tetap
merupakan masalah, tanpa memandang apakah itu negara baru ataupun negara yang
sudah lama, karena pada setiap soal konflik dapat saja terjadi. Disamping itu
berpedoman pada teori Walter T. Martin yang telah dikemukakan terlebih dahulu
bahwa perbedaan golongan mempunyai dua kemungkinan yang sama besar untuk
menjadi konflik (disintegrasi) atau integrasi, maka kemungkinan integrasi
nasional menjadi masalah, sama besar dengan tercapainya integrasi. Ditambah
lagi dengan adanya perbedaan sudut
pandang dalam tubuh masyarakat,yangmana terkadang banyak memicu adanya
pertentangan diantara satu sama lain, dan terlebih bagi individu yang memiliki
sikap egois dan lebih individual. Sehingga didalam kemasyarakatan dibutuhkan
adanya rasa solidaritas yang tinggi, serta rasa keperdulian antar sesama baik
individu ataupun kelompok, agar dapat terwujud sebuah harmonisasi dalam
sosial-beragama ditengah masyarakat.
Namun demikian integrasi nasional
tetaplah sebagai suatu cita – cita negara akan terwujudnya sebuah kenyamanan
dalam roda pemerintahan dan bernegara, atau paling tidak integrasi nasional
dapat menekan kemungkinan masalah-masalah baik sosial maupun yang lain yang
dapat timbul dengan berbagai usaha yang mendukung potensi masyarakat indonesia
untuk berintegrasi sendiri secara alamiah. Disamping dukungan serta usaha –
usaha seperti yang telah dikemukakan diatas, maka diperlukan penunjang yang
akan berpengaruh terhadap usaha – usaha dalam membangun bangsa indonesia agar
dapat menjadi negara yang nyaman, aman, serta sejahtera. Sehingga, bila dapat terwujud
sebuah integrasi nasional di indonesia dalam menyikapi kemajemukan yang ada ditengah
masyarakat, tentu akan dapat terwujud sebuah kerukunan dan harmonisasi dalam
sosial-beragama. Dengan kerukunan yang bisa terwujud di indonesia, akan menjadi
point tersendiri pada dunia luar dalam memandang negara indonesia. Sehingga
potensi yang dimiliki bangsa indonesia
bisa menjadi lebih besar baik dari segi
sosial, ekonomi, maupun politik. Dan hal inilah yang bisa membuat indonesia mempunyai
kesempatan agar bisa menjadi negara yang lebih maju dan berkembang serta
sejahtera dari sebelumnya.

0 komentar:
Posting Komentar