SPONSOR

Sabtu, 13 Juni 2015

Posted by Unknown 16.41

Pernahkah terlintas dibenakmu tentang sebuah kedamaian dan rasa aman?. Dan pernahkah kamu menciptakan sebuah kedamaian di lingkungan sekitarmu sendiri?. Kedamaian memanglah harga mati yang selalu diupayakan oleh setiap manusia dibumi ini, termasuk juga bangsa indonesia. Tentu saja tanpa adanya kedamaian, entah berapa juta jiwa yang akan saling mengganggu, merusak, dan saling membenci satu sama lain.  Namun terkadang  perdamaian yang telah dengan susah payah dicapai dan diupayakan justru dirusak oleh segelintir orang yang tidak memiliki rasa tanggung jawab serta demi kepentingan mereka pribadi. Lalu contoh kedamaian yang seperti apakah yang ada di negeri Indonesia kita ini?. Salah satu kedamaian yang sampai saat ini mampu dipertahankan oleh bangsa indonesia kita adalah kedamaian dalam beragama. Sungguh contoh sebuah toleransi dalam kehidupan yang patut untuk menjadi figur. Cukup membanggakan bukan?. Inilah yang harus disadari oleh semua warga negara indonesia, bahwa indonesia merupakan negara yang plural dan  kaya akan budayanya, serta nilai-nilai budaya yang terkandung didalam keberagaman tersebut.
Dengan Keberagaman yang ada di indonesia ini, secara tidak langsung indonesia telah membuktikan betapa kayanya kita ini terutama dalam hal berbudaya. Menurut Koentjaraningrat, di Indonesia terdapat 656 suku bangsa di berbagai daerah. Selain itu, Indonesia juga memiliki keanekaragaman suku bangsa yang memiliki bahasa, adat istiadat, sistem kepercayaan, organisasi sosial, dan perilaku budaya yang berbeda-beda. Keanekaragaman tersebut merupakan kekayaan bangsa indonesia yang harus dijaga dan dilestarikan. Indonesia adalah sebuah masyarakat majemuk dalam sebuah masyarakat negara yang terdiri atas masyarakat-masyarakat suku bangsa yang dipersatukan dan diatur oleh sistem nasional. Sebagai mana menurut J.S. Furnivall, bahwa masyarakat majemuk merupakan masyarakat yang terdiri atas dua atau lebih komunitas maupun kelompok-kelompok yang secara budaya dan ekonomi terpisah serta memiliki struktur kelembagaan yang berbeda satu dengan lainnya. Senada juga dengan yang apa yang dikemukanan oleh Clifford Geertz, ia  berpendapat bahwa masyarakat majemuk adalah masyarakat yang terbagi atas subsistem-subsistem yang lebih kurangnya berdiri sendiri dan dipersatukan oleh ikatan-ikatan primordial.
Yang mana dari keberagaman itu indonesia mampu menciptakan keselarasan yang dapat berjalan berdampingan, serta mampu menciptakan negeri yang damai dalam berbudaya. Dan justru inilah yang akan menjadi tantangan besar untuk generasi penerus bangsa indonesia, yang mana kita ketahui bahwa mempertahankan tentu  jauh lebih sulit dibandingkan dengan menciptakan. Inilah yang masih menjadi upaya bersama untuk mempertahankan keselarasan, keharmonisan, serta kerukunan yang terjalin dalam keragaman beragama dan berbudaya di indonesia. Pierre van de Berghe, mengemukakan beberapa karakteristik masyarakat majemuk sebagai berikut.
1.      Terjadinya segmentasi ke dalam kelompok-kelompok yang mempunyai kebudayaan, tepatnya subkebudayaan yang berbeda satu dengan lainnya.
2.      Memiliki struktur sosial yang terbagi ke dalam lembaga-lembaga yang bersifat non-komplementer.
3.      Kurang mengembangkan konsensus di antara para anggota masyarakat mengenai nilai-nilai sosial yang bersifat dasar.
4.      Secara relatif, sering terjadi konflik antarkelompok.
5.      Secara relatif, integrasi sosial tumbuh di atas paksaan (coercion) dan ketergantungan ekonomi.
6.      Adanya dominasi politik oleh suatu kelompok terhadap kelompok-kelompok lain.
Begitulah bagaimana indahnya bangsa indonesia ini, yang banyak memiliki keindahan baik dari segi geografis maupun sosialnya. Dan sebagaimana yang diketahui bahwa dengan adanya kemajemukan di indonesia dalam hal sosial, tentu tidak akan terlepas dari yang namanya konflik maupun selisih paham. Bahkan di indonesia ini agama yang menjadi panutan bukanlah hanya satu, melainkan ada beberapa agama yang dianut oleh masyarakat di indonesia ini. Lalu apa yang menjadi poin penting dalam perbedaan keyakinan yang ada di indonesia ini?. Bahwa didalam perbedaan tentunya dibutuhkan harmonisasi dan kerukunan dalam berinteraksi antar manusia. Karena dengan adanya kerukunan beragama yang bisa berjalan dengan harmonis ditengah masyarakat, tentu dapat menjadi lahan potensi tersendiri dalam upaya pembangunan nasional bangsa indonesia.
Howard Wriggins, seorang ahli sosiologi, menyatakan bahwa pengertian nasional sudah mengandung adanya integrasi bangsa. Artinya, pernyataan unsur-unsur yang berbeda-beda dari suatu masyarakat menjadi kesatuan yang lebih utuh, atau dengan kata lain, nasional berarti berpadunya unsur-unsur masyarakat yang kecil dan banyak jumlahnya itu menjadi satu kesatuan bangsa. Dengan kemajemukan yang dimiliki oleh bangsa indonesia, tentu dibutuhkan wadah untuk menampung semua kemajemukan tersebut. Dan wadah yang dibutuhkan itu ialah intregasi nasional. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia secara antropologis, integrasi berarti proses penyesuaian di antara unsur-unsur kebudayaan yang berbeda, sehingga mencapai suatu keserasian fungsi dalam kehidupan masyarakat. Beberapa contoh yang dapat terwujud dari adanya integrasi nasional ialah:
1.     Sikap saling menghargai, dan merasa saling memiliki kebudayaan daerah lain.
2.     Sikap toleransi yang ditunjukkan dalam sosial-beragama.
3.     Sikap saling menghormati dengan menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan, serta  tidak mempertahankan ego masing-masing.

Namun, selayaknya dalam sebuah roda pemerintahan, tentu dalam suatu pencapaian akan menemui kendala dalam perjalanannya. Dan begitu pula yang terjadi dengan integrasi nasional di negeri ini. Seperti yang diasumsikan oleh Harsya W. Bachtiar bahwa masalah integrasi nasional akan tetap merupakan masalah, tanpa memandang apakah itu negara baru ataupun negara yang sudah lama, karena pada setiap soal konflik dapat saja terjadi. Disamping itu berpedoman pada teori Walter T. Martin yang telah dikemukakan terlebih dahulu bahwa perbedaan golongan mempunyai dua kemungkinan yang sama besar untuk menjadi konflik (disintegrasi) atau integrasi, maka kemungkinan integrasi nasional menjadi masalah, sama besar dengan tercapainya integrasi. Ditambah lagi dengan adanya perbedaan sudut pandang dalam tubuh masyarakat,yangmana terkadang banyak memicu adanya pertentangan diantara satu sama lain, dan terlebih bagi individu yang memiliki sikap egois dan lebih individual. Sehingga didalam kemasyarakatan dibutuhkan adanya rasa solidaritas yang tinggi, serta rasa keperdulian antar sesama baik individu ataupun kelompok, agar dapat terwujud sebuah harmonisasi dalam sosial-beragama ditengah masyarakat.
Namun demikian integrasi nasional tetaplah sebagai suatu cita – cita negara akan terwujudnya sebuah kenyamanan dalam roda pemerintahan dan bernegara, atau paling tidak integrasi nasional dapat menekan kemungkinan masalah-masalah baik sosial maupun yang lain yang dapat timbul dengan berbagai usaha yang mendukung potensi masyarakat indonesia untuk berintegrasi sendiri secara alamiah. Disamping dukungan serta usaha – usaha seperti yang telah dikemukakan diatas, maka diperlukan penunjang yang akan berpengaruh terhadap usaha – usaha dalam membangun bangsa indonesia agar dapat menjadi negara yang nyaman, aman, serta sejahtera. Sehingga, bila dapat terwujud sebuah integrasi nasional di indonesia dalam menyikapi kemajemukan yang ada ditengah masyarakat, tentu akan dapat terwujud sebuah kerukunan dan harmonisasi dalam sosial-beragama. Dengan kerukunan yang bisa terwujud di indonesia, akan menjadi point tersendiri pada dunia luar dalam memandang negara indonesia. Sehingga potensi yang  dimiliki bangsa indonesia bisa menjadi lebih besar  baik dari segi sosial, ekonomi, maupun politik. Dan hal inilah yang bisa membuat indonesia mempunyai kesempatan agar bisa menjadi negara yang lebih maju dan berkembang serta sejahtera dari sebelumnya.

0 komentar:

Posting Komentar

Popular Posts

Diberdayakan oleh Blogger.

Search

PEMIRSA ISYWAH